
Sumber : archdaily.com
Fujiwaramuro Architects dapat membangun sebuah rumah nyaman bagi keluarga kecil hanya dengan lahan seluas 36,95 meter persegi. Berlokasi di Nada, Hyogo, Jepang, bangunan ini terbilang lengkap dengan ruang parkir, ruang keluarga, kamar tidur utama, kamar anak, dapur, ruang makan, hingga ruang penyimpanan, balkon mungil, serta sebuah teras atap.

Sumber : archdaily.com

Sumber : archdaily.com
Dilihat dari depan, rumah ini tampak sangat ramping. Fasadnya penuh dengan deretan kayu yang dijejerkan secara vertikal. Di dalam, rumah ini juga penuh dengan aksen kayu. Selain lantai, lis pintu dan jendela, perabotan, serta aksen yang berfungsi ganda sebagai rak penyimpanan juga terbuat dari kayu. Namun, kesan lebih ringan justru didapatkan dari penggunaan warna putih di seluruh dinding rumah ini.

Sumber : archdaily.com

Sumber : archdaily.com

Sumber : archdaily.com
Dengan tanah hanya seluas 36,95 meter persegi, tim Fujiwaramuro Architects hanya menggunakan 22,13 meter persegi tanah. Dari luas tersebut, mereka membangun sebuah rumah bertingkat dengan jumlah luas lantai sebesar 63,33 meter persegi.
Fujiwaramuro Architects terlihat berupaya "melawan" rasa tertekan dan terjebak dalam ruang sempit dengan membangun atrium di tengah-tengah rumah. Area terbuka tersebut memberikan sinar matahari langsung dari atap hingga mencapai lantai dasar rumah ini. Dengan cara tersebut, penghuni rumah dapat "bernapas" di dalam rumah tanpa merasa terpenjara.

Sumber : archdaily.com

Sumber : archdaily.com
Selain itu, cara lain ditempuh Fujiwaramuro Architects adalah membuat ruang-ruang di rumah ini tersembunyi tanpa adanya pintu. Meskipun minim jendela, cara ini mampu menciptakan ruang penuh dengan sinar matahari.
Selain itu, rumah ini tidak membuang banyak ruang. Bagian atrium di tengah rumah tidak dibiarkan kosong begitu saja. Bagian ini juga berfungsi sebagai ruang penyimpanan. Deretan kayu pada dinding dapat menjadi tempat menyimpan buku, hingga alat memasak.

Sumber : archdaily.com

Sumber : archdaily.com
Untuk mengakses seluruh lantai rumah ini, penghuninya harus menggunakan tangga-tangga kecil atau ladder. Tangga tersebut bukan hanya membuat penghuninya dapat mengakses seluruh rumah, namun juga mencapai teras atap. Meski rumah ini sangat cocok bagi gaya hidup urban sebuah keluarga muda, sayangnya dengan jenis tangga seperti ini, rumah ramping karya Fujiwaramuro Architects tidak ramah bagi lansia.
Sumber : Kompas.com