
Pastinya, Ibu dan Ayah berpendapat bahwa tempat bermain anak yang ideal di rumah harus berupa ruangan khusus. Itu benar. Anak bisa bebas beraktivitas dalam ruangan khusus yang didesain untuknya. Tetapi, seringnya, kondisi rumah tidak memungkinkan hal tersebut. Barangkali, ruangan-ruangan di rumah sudah terpakai atau apartemen yang terlalu terbatas. Jika memang demikian, Ibu dan Ayah perlu mengakali situasi agar anak bisa tetap memiliki tempat bermain.
Pada dasarnya, ruang keluarga–di mana ayah, ibu, dan anak berkumpul sehari-hari–bisa mewadahi kegiatan seluruh anggota, termasuk anak. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyediakan tempat bermain bagi anak.
Memanfaatkan Apa Yang Sudah Ada
Misal, dinding kosong di ruang keluarga. Ibu dan Ayah bisa menambahkan papan gambar di bidang tersebut untuk media corat-coret atau panel busa untuk tempat menempel foto dan hasil kerajinan tangan anak. Atau, jika anak sudah memasuki usia belajar di sekolah, Ibu dan Ayah juga bisa memajang kumpulan angka, huruf, dan kosakata di bidang yang sama untuk mendukung perkembangan anak.
Manfaatkan Ruang-Ruang Tidak Terpakai
Sudut-sudut ruang keluarga yang selama ini tidak digunakan. Ceruk di antara dua jendela. Area di bawah tangga. Ruang sisa di kamar tidur anak. Atau, gudang kecil yang jarang dibuka. Dengan bantuan arsitek atau desainer interior, semua itu bisa diubah menjadi tempat bermain yang baik. Kosongkan ruang-ruang itu, beri warna yang sesuai untuk anak, tambahkan perabot sesuai kebutuhan, lalu letakkan mainan dan elemen-elemen lain yang menstimulasi kreativitas anak di sana.
Gabungkan Fungsi Ruang Bermain & Belajar
Bagi anak, terutama jika dia masih kecil, bermain adalah belajar, jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk memisahkan dua kegiatan itu ke dua ruangan yang berbeda. Yang dibutuhkan adalah pembagian dan pengaturan suasana yang pas. Ibu dan Ayah bisa meletakkan rak mainan dan karpet di satu sisi, meja belajar dan kursi di sisi lain. Warna teduh dekat meja belajar, warna ekspresif dekat rak mainan.
Sumber : Berbagai Sumber