
Selain terkesan menakutkan, penjara juga identik dengan image semrawut dan kelebihan muatan. Kondisi ini hampir terjadi di seluruh penjara di dunia. Di mana kursi menjadi meja, tempat tidur menjadi tempat penyimpanan hingga tempat berolahraga.
Kini ada solusi dari tim arsitek Cibic Workshop dan Communicare Moltiplica Doveri (Comodo) yang bekerjasama dengan beberapa tukang kayu untuk membuat konsep kamar penjara yang nyaman dengan bujet rendah. Uniknya lagi, dalam mewujudkan konsep tersebut mereka melibatkan narapidana yang ada di Penjara Keamanan Tinggi di Spoleto, Italia.
Para tahanan yang ada di dalam penjara ikut ambil bagian dalam membuat kamar lengkap dengan seluruh isinya. Bersama-sama mereka menciptakan kamar penjara yang disebut Freedom Room atau Kamar Kebebasan seluas 10,8 meter persegi (m2). Tujuannya adalah untuk merancang sebuah ruang persegi yang efisien, fleksibel dan layak huni.
Freedom Room dibuat dengan dua tempat tidur yang menempel di dinding dengan laci di bawah dan tempat penyimpanan kecil yang memanjang di bagian atas. Pada dinding seberang terdapat meja dan dua kursi yang berfungsi sebagai ruang membaca atau ruang makan, serta tempat penyimpanan makanan di bagian atasnya.
Di sebelahnya terdapat kamar mandi dengan ruang toilet dan ruang wastefel yang dibuat terpisah. Hal ini didasarkan pada keluhan para tahanan mengenai kurangnya privasi di dalam penjara. Untuk itu dibuatlah area wastafel yang disekitarnya bisa digunakan sebagai area memasak ataupun mencuci. Apabila konsep ini bisa direalisasikan, maka akan membuat image penjara menjadi lebih positif layaknya hunian apartemen.
Rancangan Kamar Kebebasan ini telah ditunjukkan kepada publik pada sebuah pameran 2013 Triannale di Milan. Selain itu, konsepnnya yang sederhana namun tetap menasuiawi dinilai sebagai contoh proyek yang baik untuk menjawab masalah kekurangan pasokan rumah dengan biaya yang rendah.
Sumber : Berbagai Sumber